Sebuah makam tua berada di puncak bukit dan dikeliling hutan. Karena berada di kawasan Gunung Tugel, maka makam itu kemudian dikenal dengan Makam Gunung Tugel.
Wisata Boyolali
Kegagahan Gunung Merapi dan Merbabu dengan lereng dan ngarainya yang indah adalah pesona yang mengundang decak kagum. Belum lagi segarnya pemandian atau sumber-sumber air yang tersebar di seantero Kabupaten Boyolali. Sejarah dan tradisi di tempat peziarahan atau pun petilasan orang-orang besar merupakan jejak-jejak kearifan lokal yang tumbuh bersama dengan seni budaya masyarakat telah menjadi kekayaan lain di wilayah ini.
Tak salah jika Kabupaten Boyolali dijadikan salah satu Sub Daerah Tujuan Wisata di Jawa Tengah. Daerah ini menjadi bagian penting dari kawasan wisata SSB (Solo - Selo - Borobudur). Tidak hanya itu, Boyolali juga dikenal sebagai Kota Susu dengan slogannya Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat).
Sumber air yang disebut-sebut paling tua di tanah Jawa. Airnya sering diminum oleh SISKS Paku Buwono X ketika sedang bercengkerama di kawasan Pengging.
Sebuah makam tua ada di antara sebuah sumber air. Inilah Makam Sekar Kedhaton di dekat Umbul Kendat. Terletak di Dukuh Plumbungan, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono.
Sadranan merupakan tradisi membersihkan makam leluhur yang dllaksanakan setiap tanggal 15 bulan Ruwah.
Sanggaran merupakan ritual yang berlangsung di Makam R. Ng. Yosodipuro di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono setiap malam Jumat Pahing.
Makam Syech Maulana Malik Ibrahim Maghribi selalu ditutup dengan kelambu. Di waktu tertentu, kelambu itu diganti. Ritual pergantian kelambu penutup makam oleh masyarakat setempat disebut ritual Buka Luwur.
Di kaki Gunung Merbabu yang berdekatan dengan air terjun Si Pendok terdapat makam Ki Ageng Pantaran dan Syech Maulana Malik Ibrahim Maghribi.
Makam Raden Tumenggung Padmo Negoro berada di kawasan wisata Pengging, dengan jarak sekitar 12 km ke arah timur dari Kota Boyolali.
Raden Ngabei Yosodipuro adalah pujangga dan Keraton Surakarta Hadiningrat yang hidup sekian ratus tahun yang lalu. Ketika meninggal, pujangga tersebut dimakamkan di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.
Berada di Desa Bade, Kecamatan Kiego atau dari Kota Boyolali berjarak kurang Iebih 40 km ke arah utara. Waduk dengan luas 68 hektare ini tak hanya berfungsi sebagai sarana irigasi pertanian.
Sedekah Gunung merupakan tradisi masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Merapi sebagai ungkapan terima kasih manusia kepada alam yang telah menghidupi mereka.
Ritual Padusan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Ribuan apem dimasak. Setelah matang dibawa ke astana untuk kemudian disebar dan diperebutkan oleh ribuan masyarakat.
Pemandian Umbul Tirtomulyo terletak di Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, atau sekitar 12 km ke arah tenggara dan kota Boyolali.
Pesanggrahan Pracimoharjo ini didirikan raja terbesar Keraton Kasunanan Surakarta, SISKS Paku Buwono X.
Masjid Cipto Mulyo didirikan oleh SISKS Paku Buwono X pada 1908. Masjid ini dibangun berdekatan dengan sebuah sumber air, Umbul Sungsang.
Kabupaten Boyolali menyediakan tempat rekreasi bagi pecinta alam untuk mendaki lereng Gununq Merapi (2.911 dpi) dan Gunung Merbabu (3.145 dpi).
Sebuah cara merayakan HUT RI yang unik diselenggarakan oleh masyarakat di Pengging, Kecamatan Banyudono, dan masyarakat pegunungan di Kecamatan Selo.
Wana Wisata Kedungombo merupakan tempat wisata yang memadukan antara kerimbunan dan keluasan waduk raksasa Kedungombo.
Sebagal salah satu sentra penghasil susu, Kabupaten Boyolali menawarkan sensasi wisata agro sapi perah.
Agro Wisata Padi yang terletak di Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono ini menyediakan fasilitas bagi siapapun yang ingin belajar praktik bertanam padi.
Produksi ikan Lele dipusatkan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit. Desa ini lebih dikenal sebagai "Kampung Lele".
Agro Wisata Sayur berada di antara lereng Gunung Merapi dan Merbabu, yang tidak lain adalah kawasan wisata Selo, sekitar 25 km ke arah barat daya dan Kota Boyolali.
Pemandian Umbul Tlatar berada di Desa Kebonbimo, Kecamatan Kota Boyolali, atau sekitar empat kilometer ke arah utara dan Kota Boyolali.
Desa Dawar, Kecamatan Mojosongo adalah desa penghasil kerajinan ijuk. Hasil kerajinannya antara lain sapu, sulak dan sebagainya.
Jenis burung peliharaan yang beragam juga mempengaruhi keberagaman sangkarnya. Mulai dan ukuran yang kecil hingga besar. Mulai dari yang mewah hingga sederhana.
Produk kerajinan kayu itu ada di Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, sekitar 4km arah timur Kota Boyolali.
Memiliki tiga sumber air (umbul) yakni Umbul Penganten, Umbul Ngabean dan Umbul Duda. Tempat ini pernah menjadi tempat pemandian SISKS Paku Buwono X (Raja Keraton Surakarta:1893-1 939).
Berjarak sekitar 20Km ke arah timur laut dan Kota Boyolali, waduk ini berada di Desa Ngargorejo dan Sobokerto, Kecamatan Ngemplak.
Beragam hasil kerajinan yang terbuat dari tembaga, baik itu untuk keperluan dekorasi ataupun peralatan rumah tangga diproduksi di sentra kerajinan Desa Tumang, Kecamatan Cepogo.
Kabupaten Boyolali memiliki berbagai macam makanan khas yang bisa dijadikan buah tangan.
Selain panorama alamnya yang indah, Kabupaten Boyolali juga kaya akan kesenian rakyat.
Peta Wisata Kabupaten Boyolali Terbaru. Lokasi Waduk, Gunung, Sendang, makam, Umbul, Kerajinan, Industri, Taman, Agro, Pasar, dll.