Pergelaran Wayang Kulit Jumat Kliwon "Alap-alapan Surtikanthi"
Pergelaran Wayang Kulit Jumat Kliwon
"Alap-alapan Surtikanthi"
Dalang: Nyi Kenik Asmarawati dari Kab. Sukoharjo
31 Desember 2015, Pk. 19.30 WIB - selesai
di Pendhapa Ageng Taman Budaya Surakarta
Sinopsis:
DEWI SURTIKANTI adalah putri kedua Prabu Salya, raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Pujawati/Setyawati, putri tunggal Bagawan Bagaspati dari pertapaan Argabelah. Dewi Surtikanti mempunyai empat saudara kandung masing-masing bernama; Dewi Erawati, Dewi Banowati, Arya Burisrawa dan Raden Rukmarata. Dewi Surtikanti menikah dengan Basukarna/Adipati Karna, raja negara Awangga/Angga (Mahabharata) putra Dewi Kunti dengan Bathara Surya. Dari perkawinan tersebut, ia memperoleh dua orang putra bernama : Warsasena dan Warsakusuma.
Dewi Surtikanti berwatak ; penuh belas kasih, setia, sabar dan sangat berbakti. Ia mati bunuh diri untuk bela pati atas kematian suaminya.
Dewi Surtikanti tewas sebelum Adipati Karna gugur dalam perang tanding dengan Arjuna dalam perang Bharatayuda karena kesalahan dan keteledoran ucapan Adimangala, patih negara Awangga yang mengucapkan ; Adipati Karna minta sedah / sirih terucapkan menjadi Adipati Karna Seda / Mati.
Dewi Surtikanti pertama-tama dipertunangkan dengan Prabu Suyudana, raja negara Astina. Tetapi pada waktu itu Surtikanti sudah berkenalan dengan Raden Suryaputra (Karna). Perkenalan Suryaputra dengan Surtikanti berlangsung secara rahasia, tetapi ketahuan juga oleh Raden Permadi (Arjuna). Berperanglah ksatria itu. Suryaputta kepegang Permadi akan dipenggal lehernya dan terluka pada pelipisnya.
Pada saat itu turunlah Resi Narada, seorang Dewa dari kahyangan memisahkan kedua ksatria itu, menerangkan kepada Permadi bahwa yang dihadapinya adalah saudara tuanya sendiri dan mengatakan seharusnya Permadi membantu terlaksananya perkawinan Suryaputra dengan Surtikanti. Sang Hyang Narada kemudian menghadiahkan kepada Suryaputra sebuah mahkota untuk menutupi luka dipelipisnya dan sejak itu bermahkotalah Suryaputra.
Perang antara kedua ksatria itu demikian indahnya., hingga dijadikan sebuah tarian terkenal dengan nama tari wirong yang menggambarkan perang antara Permadi (Arjuna) dan Suryaputra. Tarian tersebut dikenal juga dengan nama Wireng Karna Tinanding.
Dalam lakon ‘Alap-alap Surtikanti’ , diceritakan keresahan Prabu Salya setelah mendapat laporan tentang adanya seseorang yang serupa dengan Permadi (Arjuna semasa muda) sering memasuki keputren pada malam hari.
Karena secara tak langsung Permadi menjadi tertuduh, ia menyanggupi akan menangkap orang yang melarikan putri Prabu Salya itu dalam waktu satu minggu. Melalui perang tanding seru, akhirnya Permadi bisa menangkapnya. Ternyata yang sering datang ke keputren menjumpai Dewi Surtikanti adalah Suryaputra alias Karna.
Sementara itu, dibantu oleh Permadi, Suryaputra berhasil mengalahkan Prabu Karnamandra, raja Awangga. Sesudah menjadi raja di Awangga, Suryaputra alias Adipati Karna dikawinkan dengan Dewi Surtikanti, atas usaha Permadi alias Arjuna.