Pameran Grafis OPEN LOOK
Pameran Grafis OPEN LOOK
Pembukaan: 7 Juni 2017, pk 20.00 WIB
Pameran: 8 – 12 Juni 2017, pk 09.00 – 21.00 WIB
Bertempat di Balai Soedjatmoko Solo.
SeniGrafis, sama sepert icabang seni rupa lainnya, adalah secara sadar menggunakan keterampilan dan imajinasi kreatif untuk menciptakan objek-objek estetik. Seni grafis mencakup beberapa teknik yang terus berkembang seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.Teknik grafis secara garis besar dapat dikategorikan menjadi empat teknik utama, yakni, cetak datar, cetak tinggi (relief), cetak saring (serigrafi), dan cetak dalam (intaglio). Sejarah mencatat sejak abad ke-5 teknik cetak woodcut sebagai teknik cetak tertua telah digunakan di China untuk mencetak teks dan gambar ilustrasi di atas kertas. Kemudian sekitar 1400 masehi di Eropa teknik woodcut mulai banyak dipergunakan khusus untuk membuat gambar tanpa teks. Setelah itu teknik cetak grafis berkembang seiring ditemukanya teknik dan media baru. Seni Grafis di Indonesia ternyata sudah dikenal sejak lama. Bukti sejarah menunjukkan bahwa sebenarnya nenek moyang sudah mengenal seni grafis sejak zaman dulu dan salah satu contohnya adalah gambar cap tangan yang ada di dinding-dinding goa yang cara tersebut merupakan prinsip dasar dari seni grafis. Seni Grafis di ISI Surakarta terhitung baru yang mulai ada pada tahun 2013 sebagai minat utama hanya ada mina tutama yang dahulunya hanya ada Seni Lukis saja. Dengan pameran “Open Look” ini, kami mencoba untuk memperkenalkan seni grafis ISI Surakarta yang bisa dibilang masih baru sekaligus sebagai batu loncatan kami sebagai pameran pertama kali ini dan juga menghidupkan iklim seni grafis yang terhitung masih sedikit pelakunya di kota Surakarta.
Open Look adalah sebuah pameran yang diinisiasi oleh mahasiswa seni grafis dari angkatan 2013, 2014, 2015 dan dosen ISI Surakarta yang memiliki minat utama dan dedikasi pada seni grafis. Pameran ini dikuti oleh lebih lebih dari 25 peserta. Karya-karya pada pameran ini cenderung pada seni grafis dengan tehnik konvesional. Judul tersebut kami ambil dari proses pembuatan seni grafis saat mencetak, yaitu membuka hasil setelah melalui proses mencetak dengan melihat kembali hasil cetakan yang kurang, jika dirasa kurang maka akan diulangi dengan memberi cat lagi pada plat. Dengan judul tersebut, menurut kami sangat mewakili proses kami yang menurut kami masih kurang dan butuh diteliti lagi dan butuh lebih banyak lagi eksplorasi dalam segi visual, teknik maupun ide untuk membuat karya. Pada pameran tersebut kami memperkenalkan seni grafis dengan membuat mini studio di ruang pamer, membuka workshop woodcut dan collagraph yang akan dibuka untuk umum dan diskusi mengenai seni grafis.