Bedah Buku: Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe karya Olivier Johannes Raap
Bedah Buku
Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe karya Olivier Johannes Raap
Senin, 16 Oktober 2017, jam 19.30 WIB.
Bertempat di Balai Soedjatmoko Solo.
Jl. Slamet Riyadi 284 Solo.
KATA SEPUR biasanya diartikan sebagai kereta api, namun arti sejatinya berbeda. Kata ini berasal dari kosakata Belanda spoor yang berarti jalur dengan dua rel yang harus dilintasi kendaraan rel. Kata ini sebenarnya lebih mengacu pada infrastruktur rel daripada lokomotif dan gerbong.
Dalam Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe, melalui koleksi kartu pos kuno, Oliver membahas jaringan rel yang pernah dibangun untuk kereta api bertenaga uap ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Kini, ketika zaman tenaga uap telah lama berakhir, sebagian besar infrastruktur rel masih tetap digunakan. Buku ini memuat berbagai lintasan kereta api yang dibangun pada fase awal perkembangan kereta api di Indonesia. Di sepanjang lintasan kita akan bertemu dengan stasiun, bagian jalur rel, jembatan, dan rangkaian kereta api.
Olivier Johannes Raap memiliki pengetahuan yang cukup mendalam akan sejarah dan jenis-jenis kereta api uap tempo dulu disertai pengamatan yang sangat jeli ketika mendeskripsikannya. Saking jelinya penulis bisa melihat dan menuliskan kode lokomotif, nama bangunan, dan menarasikan semua hal-hal detail yang mungkin luput dari pengamatan kita.
Berdasarkan riset dan pengetahuannya, Oliver juga mengoreksi keterangan yang salah yang tercetak di beberapa lembar kartu pos, misalnya salah penulisan lokasi, jurusan kereta api, dan sebagainya. Tidak hanya itu, keterangan masih dibuka tidaknya jalurnya kereta api, sejak dan sampai kapan lokomotif beroperasi, pabrik pembuatnya, dan di mana lokomotif tua itu kini disimpan ada dalam setiap keterangannya.
Buku Sepoer Oeap di Djawa Tempo doeloe ini adalah buku ke 4 Olivier Johannes Raap, kolektor ribuan kartu pos kuno bertema Jawa yang sebelumnya telah menebitkan buku-buku sejenis (buku tentang kartu pos) yaitu Pekerja di Djawa Tempo Doeloe (2013), Soeka Doeka di Djawa Tempo Doeloe (2013), Kota di Djawa Tempo Doeloe (2015).