Makam R. Ng. Yosodipuro di Boyolali
Raden Ngabei Yosodipuro adalah pujangga dan Keraton Surakarta Hadiningrat yang hidup sekian ratus tahun yang lalu. Ketika meninggal, pujangga tersebut dimakamkan di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.
Raden Ngabei Yosodipuro adalah pujangga dan Keraton Surakarta Hadiningrat yang hidup sekian ratus tahun yang lalu. Ketika meninggal, pujangga tersebut dimakamkan di Desa Bendan, Kecamatan Banyudono.
Berada di Desa Bade, Kecamatan Kiego atau dari Kota Boyolali berjarak kurang Iebih 40 km ke arah utara. Waduk dengan luas 68 hektare ini tak hanya berfungsi sebagai sarana irigasi pertanian.
Sedekah Gunung merupakan tradisi masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Merapi sebagai ungkapan terima kasih manusia kepada alam yang telah menghidupi mereka.
Ritual Padusan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Ribuan apem dimasak. Setelah matang dibawa ke astana untuk kemudian disebar dan diperebutkan oleh ribuan masyarakat.
Pemandian Umbul Tirtomulyo terletak di Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, atau sekitar 12 km ke arah tenggara dan kota Boyolali.
Pesanggrahan Pracimoharjo ini didirikan raja terbesar Keraton Kasunanan Surakarta, SISKS Paku Buwono X.
Masjid Cipto Mulyo didirikan oleh SISKS Paku Buwono X pada 1908. Masjid ini dibangun berdekatan dengan sebuah sumber air, Umbul Sungsang.
Kabupaten Boyolali menyediakan tempat rekreasi bagi pecinta alam untuk mendaki lereng Gununq Merapi (2.911 dpi) dan Gunung Merbabu (3.145 dpi).
Sebuah cara merayakan HUT RI yang unik diselenggarakan oleh masyarakat di Pengging, Kecamatan Banyudono, dan masyarakat pegunungan di Kecamatan Selo.